Menikah dengan mu….adalah hal terindah bagiku. Bagiku engkau adalah lelaki sholeh yang memang Allah kirimkan untukku, yang akan bersama-sama denganku mengajak dalam kebaikan. Ketika kuputuskan menerima pinangan mu, ada banyak hal indah terbayang dalam hatiku. Bayangan itu kurang lebih sama dengan yang aku rencanakan beberapa tahun silam saat aku duduk dibangku perkuliahan. Meski belum tau siapa suami ku kelak,dan belum sama sekali terbayang siapa orang nya, aku membayangkan bahwa suatu saat aku menjadi isteri yang sholehah….aku ingin bersama-sama dengan suamiku kelak sholat berjamaah, tilawah qur’an sambil bersandar di bahunya , belajar bersama tentang hal apapun, membicarakan mimpi-mimpi bersamanya dengan obrolan yang hangat, bercanda dengan nya tanpa mengurangi rasa hormat ku padanya, menyiapkan sarapan pagi dan minuman untuknya dan melihat nya lahap menikmati masakan yang kubuat, menyiapkan pakaian kerja nya hingga membetulkan kancing dan kerah baju nya sebelum berangkat kerja (kalo yang ini korban liat sinetron2 di TV, hehe ^^v), mengantarnya hingga pintu luar rumah , dan ketika dia pulang dari kantor aku membantu membawakan tas kerjanya dan membantu melepaskan sepatu dan kaos kaki kerjanya, dan aku menyambutnya dengan senyuman kemudian menyiapkan minuman pelepas dahaga untuk nya dengan dilanjutkan memijit bahu nya yang kecapekkan karena seharian kerja, membuatnya selalu tersenyum karena menyenangi perilaku ku, hingga bersama mencetak generasi-generasi yang luar biasa, mengajari mereka ngaji, mengantar mereka sekolah hingga memastikan bahwa bekal makannya sudah dihabiskan, membantu mengerjakan PR nya, hingga bercanda, maen bareng, ngaji bareng, sholat bareng, hingga pergi rekreasi juga, (bareng2 bersama abi nya tentunya =) ) …………dan masih banyak lagi bayangan2 saat aku duduk di perkuliahan tentang yang ingin aku lakukan ketika nanti telah bersuamikan seseorang. Simple dan indah…… =)
11 Maret 2012, hari yang sangat berkesan itu akhirnya datang juga….dan kini telah kita lalui. Ikrar kokoh itu telah engkau ucapkan di depan bapak, dan saat itu aku sah menjadi isterimu. Bahagia….aku sangat bahagia…..sungguh =) , rasa nya tak cukup kata2 untuk melukiskan rasa bahagia ku saat itu. Kau begitu tampan dengan jas hitam yang kau pakai saat itu. Ketika itu engkau memegang tangan ku untuk yang pertama kalinya, ya…untuk yang pertama kalinya….. (walaupun sebenarnya itu salah satu skenario nya sang fotografer, hehehe :p ) , deg2 an dan canggung rasanya….tapi seneng... Sampai-sampai ndak nyadar kalau di dekat pintu sudah banyak teman-temanku yang berkerumun, dan kata dari beberapa dari mereka, ada yang memanggil ku tapi aku ndak nengok2 dan mereka pun protes karena dikira temannya yg sedang nikah sekarang sombong.(huu..bukannya sombong, tapi sedang grogi kaleeee (-__-“)!! ….hehe). Aaah…pokoknya intinya hari itu, be a ba….....….ha a ha…….... ge i gi..a…BAHAGIA………=)
Hari pertama saat menjadi isteri mu sungguh luar biasa…. rasa capek karena harus berdiri lebih dari 1 jam rasanya tak ada apa-apanya bila di bandingkan rasa bahagia hingga dapat melihat mu dalam dekat, mencium tangan mu seusai sholat berjamaah, ketika kau mendo’akan ku dalam khusyuk mu agar aku menjadi wanita yang berwatak baik, dan ketika kau mencium kening ku untuk yang petama kali. Saat itu aku merasa tenang….rasa nya nyaman bersamamu…
22 hari menjalani status sebagai suami isteri, tak terasa telah terwarnai oleh berbagai cerita. Kehidupan baru ku….dan kehidupan baru mu….kita yang berbeda menjadi satu. Aku pun semakin tahu tentang mu, begitu juga engkau pun semakin tahu tentang ku. Kesalahpaham-kesalahpahaman kecil pun mulai terjadi di antara kita. Semoga hal-hal ini dapat dijadikan kita pembelajaran sebagai proses pendewasan kita, terutama untukku.
Sayang…maafkan aku…mungkin 22 hari ini, Guna belum bisa menjadi sosok isteri yang baik. Semoga Guna dapat menjadi lebih baik kedepannya…begitu juga dengan dirimu.
Tetap saling mengingatkan ya dalam kebenaran dan kesabaran …
Sayang….terimakasih telah memilih ku…
Semoga Allah mempertemukan kita kelak dalam jannah-Nya….
